Facebook Ilmuwebsite

Cara Asik Belajar Algoritma Pemrogaman Lebih Jelas ? Bagian 1

belajar algoritma pemrogaman
Salam, dalam artikel sebelumnya saya telah membahas Hal-hal yang perlu dikuasai sebelum memulai belajar programming (klik Kuasai Ini Sebelum Belajar Programming!). Diantaranya adalah mempelajari Algoritma nya (termasuk didalamnya logika matematika).

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Algoritma adalah bentuk/pola/cara/ilmu yang mampu menerjemahkan bahasa manusia ke dalam bahasa koding atau bahasa pemrogaman. Mengapa harus diterjemahkan?

Baiklah kita ambil contoh seperti ini, suatu saat bertemulah dua orang dari bangsa yang berbeda, yang satu adalah asli Indonesia, dan yang satu lagi adalah seorang yang asing, dari negara antah berantah. Mereka mencoba berkomunikasi dengan bahasa negaranya masing-masing, apa yang terjadi? Namun beda halnya ketika dua orang dari negara yang berbeda ini menggunakan bahasa yang sudah menjadi standar internasional, bahasa Inggris.

Begitu juga halnya dengan algoritma pemrogaman. Yang biasanya dikuasai betul oleh para programmer. Sehingga Anda yang calon programmer camkanlah dalam hati Anda! Waspadalah! Waspadalah!

Algoritma Oh Algoritma

Algoritma ditemukan seorang ilmuwan Muslim yang luar biasa, Abu Ja'far Muhammad Ibnu Musa Al Khwarizmi, beliau adalah seorang ilmuwan, seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan juga geografi. Beliau lahir di tahun 780 dan wafat sekitar 850-an. Beliau adalah penemu angka NOL, penulis buku Al-Jabar, membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat, yang setelah 500 tahun kemudian baru dimanfaatkan secara maksimal oleh orang-orang Barat (Eropa dan Amerika), diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal. Pondasi komputasi dan teknologi modern.

Susah sekali dibayangkan jika Al Khwarizmi tidak menemukan angka NOL, dan dunia saat ini masih menggunakan penomoran Romawi kuno. Apa jadinya... Menulis tanggal kelahiran saya pasti akan sangat sulit sekali :D.

Karena begitu susahnya orang Barat menyebut nama Al Kwarizmi sehingga orang barat menyebut Al Khwarizmi menjadi Algorism, dan lambat-laun namanya berubah menjadi Algorithm dan kemudian diserap dalam bahasa Indonesia menjadi Algoritma.

Dalam praktiknya algoritma digunakan sebagai suatu urutan langkah-langkah (intruksi maupun aksi) yang terbatas, digunakan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Sehingga secara utuh algoritma merupakan suatu ilmu yang mempelajari cara penyelesaian masalah berdasarkan langkah-langkah terbatas, logis dan sistematis dengan tujuan tertentu.

Okelah, baik, itu memang terdengar rumit, tapi lihat contohnya terlebih dahulu. Teori memang seringkali terdengar rumit, karena pada dasarnya setiap teori itu pun berasal dari suatu experiment, praktik.

Saya mengambil sebuah kasus, diambil dari salah satu modul algoritma buatan dosen di salah satu universitas di Indonesia, yakni Pak Romzi saya kutip kembali di sini.

Contoh Kasus Belajar Algoritma

Permasalahannya adalah seperti ini : 

Ada dua buah gelas kosong, kita berikan namanya gelas A dan gelas B. Gelas A kita isikan air kopi ke dalamnya, kemudian gelas yang B kita isikan air teh ke dalamnya. Sehingga saat ini kondisinya Gelas A berisi air kopi dan Gelas B berisi air teh. Lalu pertanyaannya adalah adalah, silahkan tukarkan isi gelas A ke Gelas B, sehingga gelas A yang tadinya berisi air kopi berubah menjadi air teh, dan gelas B yang tadinya berisi air teh berubah menjadi Air kopi. Kurang lebih pertanyaannya adalah bagaimana memindahkan isi gelas B ke gelas A, dan sebaliknya?

Solusinya adalah ...

Untuk menukarkan isi dari Gelas A ke Gelas B diperlukan satu gelas tambahan, anggap saja gelas C. Yang mana gelas C ini akan digunakan sebagai tempat penampungan sementara. Sehingga jika isi gelas A ingin di tukar ke gelas B, begitu juga sebaliknya, urutannya adalah sebagai berikut.

  1. Pindahkan isi gelas A (berisi Air kopi) ke gelas C (gelas kosong), sehingga gelas A menjadi kosong dan gelas C berisi air kopi
  2. Pindahkan isi gelas B (berisi air teh) langsung ke gelas A (gelas kosong), sehingga gelas A berisi air teh dan gelas B menjadi kosong.
  3. Pindahkan isi gelas C (berisi air kopi) ke gelas B (gelas kosong), sehingga gelas C menjadi kosong dan gelas B berisi air kopi.

Algoritma harus dijelaskan sangat rinci dan jelas.

Berikut penyelesaian dalam algoritmanya ...


Algortima Tukar_Isi_Gelas

Deklarasi
  • Terdapat dua gelas (gelas A dan gelas B), gelas A berisi Kopi dan gelas B berisi Teh. 
  • Siapkan gelas tambahan, yakni gelas C, untuk penampungan sementara
Deskripsi (penyelesaian)
  1. Tuangkan isi gelas A ke gelas C
  2. Tungkan isi gelas B ke gelas A
  3. Tuangkan isi gelas C ke gelas B 

Begitulah contoh penyelesaian menggunakan algoritma. Di pertemuan selanjutnya kita akan lebih menukik lagi, lebih mendalam lagi. Asik kan ?


Loka Dwiartara
Admin Ilmuwebsite.com
Founder kaffah.biz



Posting Komentar

12 Komentar

  1. mudah di pahami.. apa semuanya seperti ini ??
    http://alumnismk2015.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Aku gk suka matematika, sampai-sampai ada uang kembalian bingung sendiri. Padahal nominalnya kecil.

    Namun setelah selesai sekolah (SMK) aku menyukai programming, eh tau-taunya ketemu perhitungan lagi. -_- .

    BalasHapus
    Balasan
    1. kok sama yaa ?? saya dari sd ga suka matematika .. tapi kenapa lulus smk malah suka jurusan yang ada matematikanya :3

      Hapus
  3. Kunjungi juga situs saya ya gan
    http://alatbantuku.com

    BalasHapus
  4. verry nice, ditunggu postingn berikutnya
    makin semngat buat jalani di semester 1 nanti :)

    BalasHapus
  5. Saya Maba D3 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Izin belajar di sini. :-)

    BalasHapus
  6. izin belajar gan sebelum kuliyah informatika :D

    http://coretan-sang-newbie.blogspot.com

    BalasHapus
  7. Mantaap... sangat bagus untuk pemula. tks

    BalasHapus
  8. algoritma itu intinya menerjemahkan logika penalaran manusia kedalam sebuah flow process / urutan proses. dengan analogi seperti di blok ini jadi mudah dipahami. http://belajarcodings.com/2016/05/05/tutorial-struktur-data-dan-algoritma/

    BalasHapus